top of page
Gambar penulisLSU Pariwisata

3 Cara Mudah Memahami Proses Sertifikasi Halal pada Makanan


Mudah Memahami Proses Sertifikasi Halal

LPH BMS - 3 Cara Mudah Memahami Proses Sertifikasi Halal pada Makanan. Pernah nggak sih kamu penasaran dengan proses sertifikasi halal pada makanan? Atau mungkin kamu sering melihat label "halal" di kemasan makanan, tapi nggak tahu sebenarnya proses apa yang harus dilalui agar sebuah produk bisa mendapatkan label tersebut? Jangan khawatir, karena di artikel ini, kita bakal bahas secara santai dan mudah dipahami tentang proses sertifikasi halal pada makanan. Kalau kamu ingin tahu cara memastikan makanan yang kamu konsumsi halal, yuk simak penjelasan berikut!

Apa Itu Sertifikasi Halal?

Sertifikasi halal adalah proses untuk memastikan bahwa sebuah produk (terutama makanan) memenuhi standar halal menurut ajaran Islam. Halal sendiri berarti sesuatu yang diperbolehkan atau diizinkan, sementara haram adalah yang dilarang. Untuk mendapatkan label halal, produk harus melalui serangkaian pemeriksaan dan proses yang sangat ketat. Biasanya, sertifikasi halal ini dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Indonesia.

Namun, tahukah kamu kalau proses sertifikasi halal itu bukan hanya soal label semata? Prosesnya melibatkan beberapa tahap penting yang harus dipenuhi agar makanan bisa dinyatakan halal. Nah, mari kita bahas tiga cara mudah untuk memahami proses tersebut.

1. Mudah Memahami Proses Sertifikasi Halal

Proses pertama yang perlu kamu ketahui adalah tahapan sertifikasi halal itu sendiri. Proses ini dimulai dengan pendaftaran produk yang ingin disertifikasi. Pihak produsen atau perusahaan yang ingin mengajukan sertifikasi halal harus mendaftarkan produk mereka ke lembaga yang berwenang, misalnya MUI. Setelah pendaftaran, lembaga tersebut akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan audit untuk memastikan bahwa produk tersebut benar-benar memenuhi standar halal.

Tahapan pemeriksaannya termasuk mengecek bahan-bahan yang digunakan dalam produk tersebut. Kalau ada bahan yang berasal dari hewan, misalnya daging, maka akan diperiksa apakah hewan tersebut disembelih sesuai dengan aturan syariah Islam. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada bahan yang mengandung unsur haram atau najis, seperti alkohol atau bahan yang tidak jelas asal-usulnya.

Setelah pemeriksaan selesai, lembaga akan memberikan sertifikat halal jika semuanya memenuhi syarat. Di Indonesia, sertifikasi halal ini bisa didapatkan dalam waktu beberapa bulan tergantung kompleksitas produk yang diperiksa.

2. Ketahui Kriteria Kehalalan Makanan

Selain tahapan proses sertifikasi halal, kamu juga perlu tahu apa saja yang menjadi kriteria kehalalan suatu makanan. Halal bukan hanya soal bahan makanan yang digunakan, tetapi juga cara pengolahan dan penanganan produk tersebut.

Pertama-tama, bahan-bahan yang digunakan harus berasal dari sumber yang halal. Misalnya, daging yang digunakan harus disembelih sesuai dengan aturan syariat Islam, dan produk olahan dari hewan harus bebas dari bahan yang haram, seperti darah atau alkohol. Bahkan, dalam beberapa kasus, alat yang digunakan untuk mengolah makanan juga harus dipastikan tidak tercemar dengan bahan haram.

Selain itu, dalam pengolahan makanan, perlu ada pemisahan antara makanan halal dan non-halal. Jika di satu tempat terdapat makanan yang mengandung bahan haram, misalnya daging babi atau alkohol, maka makanan halal yang diproses di tempat yang sama bisa terkontaminasi. Karena itu, perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikat halal perlu menjaga kebersihan dan pemisahan antara produk halal dan non-halal secara ketat.

3. Proses Pengawasan Sertifikasi Halal

Setelah sebuah produk mendapatkan sertifikat halal, bukan berarti prosesnya selesai. Pengawasan tetap dilakukan secara berkala untuk memastikan produk tetap memenuhi standar halal. Pengawasan ini melibatkan audit rutin oleh lembaga yang berwenang, seperti MUI, untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dan proses produksi tetap sesuai dengan ketentuan halal.

Penting untuk diingat, pengawasan ini bukan hanya berlaku saat awal sertifikasi, tetapi secara berkelanjutan. Artinya, jika ada perubahan dalam bahan baku atau proses produksi, perusahaan harus melaporkannya dan melalui proses verifikasi kembali. Hal ini penting agar konsumen tetap merasa aman dan yakin bahwa produk yang mereka beli benar-benar halal.

Selain itu, banyak perusahaan yang juga melakukan sertifikasi halal internasional. Ini penting bagi mereka yang ingin memasarkan produk ke luar negeri, khususnya di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar. Sertifikasi halal internasional ini juga mengikuti prosedur yang ketat dan mematuhi standar halal global.

Kesimpulan

Jadi, proses sertifikasi halal pada makanan itu nggak sembarangan. Ada banyak tahap yang harus dilalui, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan bahan dan proses produksi, hingga pengawasan berkala setelah sertifikasi diberikan. Dengan memahami proses ini, kamu bisa lebih percaya diri saat memilih produk makanan, terutama yang berlabel halal.

Bagi kamu yang peduli dengan kehalalan makanan, pastikan untuk selalu memilih produk yang sudah disertifikasi halal. Dengan begitu, kamu bisa yakin bahwa makanan yang kamu konsumsi sudah memenuhi standar yang ditetapkan.

Ayo, jangan ragu untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses sertifikasi halal dan cara memilih makanan yang tepat! Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu dan keluarga. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini dengan teman-temanmu yang juga ingin tahu lebih banyak tentang kehalalan produk makanan.


More Information :

Sertifikasi Usaha Halal



3 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page