top of page
Gambar penulisLSU Pariwisata

Perbedaan Sertifikasi Halal dan BPOM dalam Industri Farmasi

LPH BMS - Dalam dunia farmasi, dua istilah yang sering kita dengar adalah Sertifikasi Halal dan BPOM. Keduanya memiliki peran penting, tetapi fungsi dan fokusnya sangat berbeda. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu sertifikasi halal, apa itu BPOM, serta bagaimana keduanya bekerja dalam industri farmasi. Dengan memahami perbedaannya, Anda akan lebih mudah memilih produk yang aman dan sesuai kebutuhan.

Apa Itu Sertifikasi Halal?

Sertifikasi halal adalah proses penilaian suatu produk untuk memastikan bahwa bahan-bahan dan proses pembuatannya sesuai dengan syariat Islam. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh

Majelis Ulama Indonesia (MUI)

atau lembaga yang berwenang lainnya. Prosesnya mencakup pemeriksaan bahan baku, alat produksi, hingga distribusi produk. Dalam industri farmasi, sertifikasi halal menjadi penting karena banyak obat mengandung bahan dari hewan atau zat tambahan yang berpotensi tidak halal. Contohnya adalah gelatin yang sering digunakan sebagai bahan kapsul. Dengan adanya sertifikat halal, konsumen Muslim dapat merasa lebih tenang saat mengonsumsi obat.

Apa Itu BPOM?

BPOM, singkatan dari

Badan Pengawas Obat dan Makanan

, adalah lembaga pemerintah yang bertugas memastikan keamanan, kualitas, dan manfaat dari obat-obatan serta produk makanan. Dalam industri farmasi, BPOM berfungsi untuk mengevaluasi produk sebelum beredar di pasaran. BPOM memastikan bahwa obat tidak mengandung zat berbahaya, diproduksi dengan standar higienis, dan memiliki manfaat yang terbukti melalui uji klinis. Jadi, BPOM lebih fokus pada aspek keamanan dan kesehatan, tanpa mempertimbangkan aspek kehalalan produk.

Perbedaan Sertifikasi Halal dan BPOM

Walaupun sama-sama penting dalam industri farmasi,

sertifikasi halal

dan

BPOM

memiliki beberapa perbedaan mendasar:

  1. Tujuan

    • Sertifikasi halal bertujuan memastikan produk sesuai syariat Islam.

    • BPOM bertujuan memastikan keamanan, kualitas, dan efektivitas produk untuk kesehatan.

  2. Proses Penilaian

    • Sertifikasi halal mengevaluasi bahan baku, proses produksi, hingga alat yang digunakan.

    • BPOM lebih fokus pada uji klinis, analisis kimia, dan toksikologi produk.

  3. Institusi yang Berwenang

    • Sertifikasi halal dikeluarkan oleh MUI atau lembaga halal di negara masing-masing.

    • BPOM adalah lembaga resmi milik pemerintah.

  4. Kriteria Penilaian

    • Produk halal harus bebas dari bahan haram seperti alkohol atau babi.

    • BPOM tidak melihat kehalalan, tetapi memastikan produk aman dan bermanfaat.

Mengapa Sertifikasi Halal dan BPOM Sama-Sama Penting?

Sebagai konsumen, kita tidak hanya memerlukan produk yang aman, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Bagi konsumen Muslim, sertifikasi halal memberikan jaminan bahwa obat yang dikonsumsi tidak melanggar syariat Islam. Namun, kehalalan saja tidak cukup tanpa adanya jaminan keamanan. Inilah mengapa produk farmasi yang ideal harus memiliki

sertifikasi halal

sekaligus

izin edar BPOM

. Dengan kombinasi keduanya, produk tidak hanya aman untuk kesehatan tetapi juga memenuhi kebutuhan spiritual konsumen.

Bagaimana Proses Mendapatkan Sertifikasi Halal dan Izin BPOM?

Proses untuk mendapatkan sertifikasi halal dan izin BPOM cukup panjang dan berbeda satu sama lain:

  1. Sertifikasi Halal

    • Produsen harus mengajukan permohonan ke MUI.

    • Tim auditor akan memeriksa bahan baku, proses produksi, hingga fasilitas produksi.

    • Jika semua sesuai syariat Islam, sertifikat halal akan diberikan.

  2. Izin BPOM

    • Produsen mengajukan dokumen yang mencakup formula produk, hasil uji klinis, dan laporan keamanan.

    • BPOM akan melakukan evaluasi mendalam, termasuk pengujian laboratorium.

    • Jika produk dinyatakan aman dan bermanfaat, izin edar akan dikeluarkan.

Apakah Produk BPOM Selalu Halal?

Ini adalah pertanyaan yang sering muncul. Jawabannya, tidak selalu. Produk yang mendapatkan izin dari BPOM hanya dijamin aman dan sesuai standar kesehatan, tetapi belum tentu halal. Oleh karena itu, penting bagi konsumen Muslim untuk mencari produk yang juga memiliki sertifikasi halal.

Pentingnya Memahami Perbedaan Ini

Sebagai konsumen, memahami perbedaan antara sertifikasi halal dan BPOM membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak. Anda bisa memprioritaskan produk yang tidak hanya aman tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai yang Anda pegang. Sebagai contoh, jika Anda sedang mencari obat atau suplemen, cek terlebih dahulu apakah produk tersebut memiliki logo BPOM untuk jaminan keamanan. Setelah itu, cari juga label halal jika Anda memerlukan kepastian kehalalan produk.

Penutup: Pilih Produk yang Tepat untuk Anda

Dengan mengetahui

perbedaan antara sertifikasi halal dan BPOM

, Anda dapat lebih percaya diri saat memilih produk farmasi. Pastikan produk yang Anda konsumsi memiliki kedua sertifikat tersebut untuk mendapatkan manfaat maksimal. Yuk, mulai lebih cermat dalam memilih produk farmasi! Jangan ragu untuk memeriksa label dan mencari informasi tambahan. Kesehatan tubuh dan ketenangan hati Anda adalah prioritas utama. Bagikan artikel ini kepada teman atau keluarga agar mereka juga lebih sadar akan pentingnya sertifikasi halal dan BPOM. Karena, memilih yang terbaik bukan hanya soal kebutuhan, tetapi juga tanggung jawab! Selamat menjadi konsumen yang bijak!

More Information :

Sertifikasi Usaha Halal

Baca juga
Tag:
0 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Mengapa Halal Memberikan Ketentraman Batin?

LPH BMS - Pernahkah Anda merasa tenang ketika yakin bahwa apa yang Anda konsumsi adalah sesuatu yang benar-benar baik dan halal? Inilah...

Comments


bottom of page